Jumat, 21 Februari 2014

Empress Ki : Edisi Shipper

     Tamam seperti yang aku bilang di posting sebelumnya, most anticipated moment dalam drama ini adalah ketika Wang Yoo tahu kalau Seungnyang masih hidup dan bertemu dengannya. Menderita sekali menunggu scene ini apalagi kemarin episode 30 diundur karena di negara asalnya sedang berlangsung olimpiade sochi. Jadi ketika minggu ini ditayangkan dan translatenya keluar, aku tak lagi sudi membuang waktu dan langsung menontonnya. Woah.... speechless rasanya melihat Wang Yoo dan Seungnyang saling menatap dengan pandangan seperti itu. >,<

     Wang Yoo yang selama ini mengira Seungnyang sudah mati menjalani harinya dalam kepedihan. Maka bisa dibayangkan betapa bahagianya ia ketika kasim Bang membawa kabar bahwa Seungnyang tidak mati. Gadis yang dicintainya itu saat ini hidup dengan baik di Daidu, ibukota Yuan. Mata Wang Yoo berkaca-kaca mendengarnya seolah semua kepedihan yang telah ia lalui terangkat seketika. Setelah menyelesaikan masalah perekonomian Goryeo, ia dan empat sekawan akan segera berangkat ke Daidu menjemput Seungnyang, tanpa mengetahui bahwa yang akan mereka temui disana adalah Lady Ki, bukan Seungnyang. 

     Aku bertanya-tanya akan seperti apa reaksi Wang Yoo ketika mengetahui kenyataan yang sebenarnya, namun sebelum itu untunglah Taltal bertemu dengan Wang Yoo saat bertugas menangkap Heuksoo, dan mau tak mau memberitahukan kenyataan bahwa seungnyang saat ini telah menjadi selir kaisar. Hal ini memang tidak mengubah keadaan, seungnyang tetap takkan bisa mundur apapun yang terjadi, tapi setidaknya Wang Yoo tahu siapa yang akan ditemuinya di daidu nanti dan bisa mempersiapkan hati untuk menatap wajah Seungnyang. Sesampainya di Daidu, Wang Yoo tak segera menemui Seungnyang. Apakah ia marah? tentu saja, justru aneh jika ia tak merasa marah ketika perasaan cintanya pada Seungnyang bahkan begitu besar. Namun bukan itu yang menahannya untuk menemui wanita yang sangat ia cintai. Wang Yoo justru khawatir kedatangannya akan membuka kembali luka Seungnyang, ia takut kehadirannya akan membuat Seungnyang goyah. *hiks...

     Namun terlambat, kasim Bang telah lebih dulu menemui Seungnyang untuk menyampaikan kedatangan tuannya. Seungnyang memperlakukan  kasim Bang dengan kasar bahkan membentaknya, berkata bahwa istri kaisar tak diperkenankan bertemu dengan pria asing, jika ingin bertemu dengannya maka Wang Yoo harus menghadap Kaisar untuk meminta izin. Park Bul Hwa meminta maaf kepada teman lamanya atas perlakuan Seungnyang tadi, namun kasim Bang justru berterimakasih pada Seungnyang, ia mengerti jika sikap Seungnyang yang seperti itu akan membantu Wang Yoo untuk segera melupakannya.

            

     Seungnyang sendiri merasa berat melakukan itu pada kasim Bang. Mereka adalah saudara seperjuangan sejak di tanah Goryeo, dan hubungan mereka selama ini begitu hangat. Setelah kepergian Kasim Bang, Diam-diam Seungnyang menangis di kamarnya...

            

     Empat sekawan berusaha meyakinkan Wang Yoo bahwa Seungnyang sekarang telah berubah, sama sekali bukan Seungnyang yang dicintainya. Tapi tentu saja Wang Yoo lebih mengenal Seungnyang dari siapapun, jika Kasim Bang saja bisa mengerti maksud perlakuan Seungnyang, apalagi Wang Yoo. Ia dengan yakin berfikir pasti ada alasannya seungnyang bersikap demikian, ia tau bahwa Seungnyang melakukan ini untuk meringankan bebannya. Yang Seungnyang inginkan adalah Wang Yoo melupakannya dan hidup bahagia.

     Maka Wang Yoo pun datang menghadap kaisar di ruang tahta dengan Selir Ki disisinya. menyakitkan melihatnya, melihat tatapan rindu yang membakar di mata Seungnyang dan pandangan penuh harap dimata Wang Yoo. Itulah pertama kalinya setelah keputusan Seungnyang untuk membalas dendam, aku melihat dinding air di matanya nyaris runtuh.




     Akhirnya setelah meminta izin dari kaisar, Wang Yoo dan Seungnyang berbicara berdua saja. Baik Seungnyang maupun Wang Yoo berusaha bersikap datar, namun pandangan mata mereka cukup untuk menjelaskan semuanya. Wang Yoo memulai percakapan dengan pujian tulus bahwa keadaan Seungnyang tampak baik.

  • Seungnyang: Terimakasih, Wang Yoo-gong. (sediiihh... denger Nyang manggil Wang Yoo kayak gitu, bukan lagi Ceonha seperti dulu). Apakah anda masih membenci saya?
  • Wang Yoo: Benci hanya bisa terjadi ketika kita masih punya perasaan terhadap seseorang, jauh dilubuk hatiku, Seungnyang telah tiada.





  • Seungnyang: Tolong jangan mengingatku lagi, saya tidak ingin Wang Yoo-Gong mengingatku lagi.
  • Wang Yoo: Paduka, kenangan bersama anda tak akan kuingat lagi. Saya hanya akan menghapus semua ingatan itu sampai tak berarti lagi. Jadi di masa depan, saya harap kita tak pernah bertemu dalam keadaan seperti ini lagi. (Wang Yoo beranjak pergi, seungnyang mulai tak bisa menahan diri).
  • Seungnyang: Maafkan aku. Maafkan aku. (Meskipun matanya berkaca-kaca seungnyang berusaha menjaga intonasinya tetap datar).
  • Wang Yoo: (berhenti sejenak tanpa menoleh) Tak perlu meminta maaf kepadaku, karena sayapun telah mengabaikan paduka. Tak seorangpun di dunia ini membenci paduka, termasuk diri saya... (mendengar itu, Seungnyang terdiam... menahan perasaannya yang kacau).



  •  Wang Yoo: (berbalik menatap Seungnyang) Jangan pernah merasa menyesal, jangan menitikkan air mata. Tempuhlah jalan yang anda pilih dengan lurus dan mantap. Saya akan melakukan hal yang sama. Jangan lagi berpaling, bimbang, atau menyesal... saya juga akan menempuh jalan saya sendiri. (Wang Yoo melanjutkan langkahnya, meninggalkan Seungnyang yang terdiam sendirian).



     Sampai disini semua topeng ketegaran Seungnyang runtuh. Ia menangis sesenggukan melepas kepergian pria yang sangat ia cintai, ayah dari putranya. Bahkan sampai akhirpun, Wang Yoo tak pernah menyalahkannya....  Ia menangis, seolah bicara pada udara kosong. mengucapkan do'a terakhirnya untuk raja yang sangat ia hormati sekaligus pria yang amat ia rindukan.
  • Seungnyang: Anda harus melupakanku dan hidup bahagia, itulah permintaanku yang egois. Itulah permintaan terakhir dari seseorang yang tak tahu malu. Maafkan saya cheona, cheona....


     Aku ikut patah hati untuk mereka. Aku sebenarnya bukan shipper fanatik *ada yang percaya? :p  tapi aku sangat menyukai pasangan ini. pertemuan mereka ini adalah yang pertama sejak perpisahan panjang dengan segala yang terjadi,  mereka memiliki begitu banyak hal untuk dibicarakan, juga begitu banyak kesalahpahaman untuk dijelaskan...namun pertemuan ini hanya diisi dengan percakapan kaku antara selir istana dan raja yang terbuang, tapi justru mengharukan melihat keduanya tak menuntut penjelasan maupun alasan atas keputusan masing2, mereka saling mencintai dan menguatkan... itu sudah cukup. Menyedihkan mengingat Wang Yoo bahkan sama sekali belum tahu tentang putra mereka. Salah paham? tentu saja. Tapi point drama ini bukan kesalahpahaman, bahkan meskipun tidak mengetahui alasan wang yoo menikahi keponakan El Temur, Seungnyang mengerti alasan Wang Yoo dan ia pun takkan membiarkan Wang Yoo menyerah akan tahtanya, begitupun sebaliknya, keputusan sepihak Seungnyang untuk menjadi selir Tahwan dan sikap angkuhnya tak membuat Wang Yoo kehilangan cinta dan penghargaannya pada seungnyang. Ia sudah terlalu mengenal Seungnyang, ia tahu pasti bahwa Seungnyang sengaja bersikap kejam seperti itu untuk meringankan bebannya, seungnyang tak ingin Wang Yoo terpuruk karena kehilangan dirinya.  Dan Wang Yoo lebih dari tau bahwa untuk sampai pada keputusannya sekarang ini Seungnyang harus menelan air matanya sendirian. 

     Cinta itu masih menyala, Wang Yoo dan Seungnyang menyadari itu. Dan baik seungnyang atau Wang Yoo tak akan dengan mudah bisa melepas ikatan takdir mereka... melepaskan seseorang yang pernah menjadi separuh jiwa? Namun Wang Yoo rela melepas Seungnyang asalkan itu membawanya pada kebahagiaan. Bahkan setelah semua ini, ia justru berkeras menolong Kaisar Tahwan agar tak dilengserkan dari tahtanya--demi Seungnyang. Siapapun yang dipilih Seungnyang, Wang Yoo hanya ingin Seungnyang bahagia... itu sebabnya ia meminta Seungnyang untuk tak pernah lagi menitikkan air mata, dan melanjutkan langkahnya dengan mantap. 

     Fans drama ini terbagi menjadi berbagai kubu. Seperti karakter-karakter dalam kisahnya masing-masing membela klan-nya, fans pun sepertinya tak mau kalah. kadang, iseng-iseng saja aku jalan-jalan ke forum seperti Soompi, The talking Cupboard, Lautan Indonesia dan Koala, membaca koment2 aneh dan lucu para fans yang ikutan perang membela karakter idolanya masing-masing. Ada shippernya Sengnyang-WangYoo, Seungnyang-Tahwan, Seungnyang-Tangqishi, dan yang sekarang lagi naik daun adalah Seungnyag-Taltal's shipper, wkwkwkwk. Tapi melihat kemustahilan loveline antara mereka, akhirnya ada juga yang maksa2in jadi shipper Taltal-Hongdan, lanjut ke Hongdan-Bulhwa, *nggak penting banget kan? wkwkwkwk. Ada juga yang berharap loveline Wangyoo-Yon Fei su dan ada lagi yang ingin loveline Wang Yoo-Tanashiri. Hadeuh... puyeng kan? udah kayak benang kusut-mawut-semrawut. Hehe. aahiyaa.. dan satu lagi pasangan paling gak mungkin abad ini : Yom Byong Su-Yeon Hwa. Lucu aja ngeliat mereka berdua akhir2 ini, apalagi lihat si jahat Min Joon Guk (I Hear Your Voice) pasang tampang pelo' dan rada pervert gitu, haha. tapi aku nggak berharap mereka jadi beneran, karena entah apa jadinya anak-cucu mereka nanti, secara mereka berdua ini sama2 spesies jahat-menyebalkan-minta ditimpuk--yang bisa mengeluarkan taring dari hidung :p. Asyik juga sebenarnya ikut lebai-lebai-an jadi Shipper, meskipun sedih kalo pasangan yang kita unggulkan nasibnya suram kayak OTP couple kita ini....  

     Kemarin entah dimana aku menemukan quote empress ki di sebuah forum, entah siapa yang membuat, tapi yang pasti Quote simple ini mewakili perasaan kami para shipper *hallaahhh : "No matter who you ship, they will suffer, and you with them!!!". Well, that's quite right!! pasangann manapun yang kita idolakan pada akhirnya tidak bahagia, dan kita ikut menderita bersama mereka... (lagi-lagi, yang mau muntah silahkan, wkwkwkwkw).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar