Selasa, 30 Desember 2014

Big Hero 6 In Action

Kemarin Jae Myung dan Ha Myung, sekarang Hamada brothers. Akhir-akhir ini gak tau kenapa gw lagi termehek-mehek mulu sama storyline yang bawa-bawa tema brotherhood. Anehnya, sementara chemistry sisterhood yang dibawa Anna dan Elsa dari kerajaan Arendelle nggak work out di gw, entah kenapa TV-series Pinocchio dan movie Big Hero Six justru ngena banget. I really am into them!!! Itulah kenapa akhirnya gw nulis ini… karena seperti yang dulu-dulu, gw nggak akan bisa move on dari sesuatu yang gw suka sebelum melampiaskan rasa suka gw lewat tulisan. Begitulah cara gw move on dari HTTYD 2 dan Toy Story, juga film-film lain mungkin… seandainya gw gak menangin rasa males gw.


Gw especially bukan penikmat cerita-cerita Marvel, nonton film mereka pun sekenanya aja lewat televisi. Tapiiii…. Setelah ngeliat promising trailernya… gw malah jadi ngebet banget nonton, hehe… jadi yah biarpun tujuan awal ke Jogja mau wisata alam, gw sempetin mampir ke AmPlaz buat liat film animasi besutan Disney yang terinspirasi komik Marvel ini. Meskipun sebenernya semenjak guardians of galaxy beberapa waktu lalu, gw mulai membuka diri buat studio yang beken dengan komik-komik superhero nya ini. Dan… I regret it. Nyesel kenapa nggak dari kemaren2 aja nontonnya, biar bisa ikutan euphoria, hehe


Big Hero 6 awalnya berkisah tentang kakak-beradik yatim piatu yang tinggal bersama bibi mereka di sudut sebuah kota fiktif bernama San Fransokyo (mash up antara San Fransisco dan Tokyo). Mereka adalah Tadashi Hamada dan Hiro Hamada. Keduanya memiliki minat yang sama dibidang robotika. Hiro yang jenius lulus SMA di usia 13 dan nggak berminat masuk kuliah karena menurut nya kampus cuma tempat orang2 ngejar nilai dimana para dosen yang boring dibayar untuk ngajarin mereka hal2 yang udah mereka paham. Akhirnya Hiro berkelana menjelajahi tempat2 adu robot yang sebenarnya illegal di kota tersebut. Nah, Tadashi yang baik hati (pintar juga sih… dan ganteng pulak, hehe) sibuk bolak-balik nyelamatin adeknya yang justru sibuk bikin masalah dimana-mana. Biasanya abang Tadashi ini nanya dulu keadaan Hiro apa dia baik2 aja? Nggak terluka kan?... baru kemudian ngomel2 sambil jitakin adiknya. Lucu. Tapi namanya juga mereka masih bocah… akhirnya bibi Cass Hamada juga yang kena getahnya bolak-balik dipanggil ke kantor polisi. Haha.


Hiro bener-bener nggak peduli tentang kuliah, sampai akhirnya Tadashi ‘memaksa’ dia berkenalan dengan kampus yang dulu diejek sebagai “nerd school” sama Hiro dan memperlihatkan proyek yang mereka kerjakan di kampus itu. Hiro juga berkenalan dengan Go Go yang tomboy dan nekad, HoneyLemon yang ahli kimia, Wasabi dengan proyek lasernya, dan Fred yang bukan mahasiswa situ tapi suka keliaran di area kampus, ngakunya sih maskot kampus. Wkwk. Tadashi juga memperlihatkan proyeknya yang baru selesai, yaitu robot perawat pribadi dari balon dengan chip program medis yang rumit bernama Baymax.



Hiro suka sekali dengan “nerd school”nya Tadashi dan dia punya keinginan baru sekarang, yaitu masuk universitas tersebut melalui jalur khusus. Untuk itu Hiro membuat Microbot dengan pengendali berupa transmitter yang dipasang di kepala. Sebuah proyek yang sangat mengagumkan, tapi siapa sangka… microbot itu pula yang menyebabkan ia kehilangan Tadashi yang sangat disayanginya dalam sebuah kejadian tragis malam itu. Juga pemicu awal dari bencana-bencana lainnya. Akan tetapi Hiro lalu menemukan kenyataan bahwa tragedy malam itu bukanlah kecelakaan, melainkan dilakukan dengan sengaja. Dari sanalah Hiro beserta keempat sahabat Tadashi plus Baymax si cute bertransformasi menjadi hero dengan kostum robotic berkekuatan super rancangan Hiro. That’s how the story begin…



End. Karena kalo gw ngelanjut cerita filmnya, 200 lembar juga gak bakal selesai, haha, bisa lebih panjang dari synopsis. Gw kan nulis ini biar bisa move on, jadi pastilah isinya curhatan2 histeris ala-ala fangirl gituhh :p Aissh… Heartbreakin’ sekali liat kondisi Hiro pasca kematian Tadashi, Satu-satunya keluarga yang dia punya. I mean… keluarga inti gitu. Emang sih dia punya Bibi Cass yang sayang banget sama mereka, tapi Tadashi berarti baginya lebih dari seorang kakak. Tadashi juga figur seorang guru, orang tua, teman dan penyemangat bagi Hiro, seseorang yang gak pernah nyerah dengan kekeraskepalaan Hiro, dan berjanji nggak akan pernah nyerah atas Hiro apapun yang terjadi. Jangankan Hiro, gw aja sedih loh Tadashi pergi…hiks.


Saat itulah muncul Baymax, proyek terakhir dimana tadashi menyimpan harapan dan semangat kebaikannya dalam sebuah chip. Ia ingin Baymax bisa menolong orang banyak dengan program health care nya, dan pasien pertama Baymax adalah: Hiro—yang gak sengaja mengaktifkan Baymax dengan bilang ‘AW’ gegara kakinya ketiban buku XD Hiro nambahin program self defense ke dalam slot chip baymax dan bikin semacem desain kostum armour gitu. Dia juga ngajarin Baymax banyak hal seperti ungkapan2 dalam bahasa pergaulan dan bahkan fistbump-nya bersama Tadashi. Baymax meniru Fistbump itu dengan "Bah-la-la-la" nya  yang supercute XD


Dalam pandangan gw Big Hero Six itu keren banget. Sama exciting nya dengan ketika gw nonton How To Train Your Dragon 2 kemarin. Alur ceritanya yang rapih dengan tensi yang terjaga sampai akhir cerita bikin gw gak ngantuk di bioskop. Of course, meskipunnya twist nya adalah sesuatu yang sebelumnya udah lumayan bisa gw duga, tapi tetep aja deg2an pas liat scenenya, gw berdo’a mati2an semoga yokai dibalik topeng kabuki itu bukan Tadashi, hehe.


Hiro sebagai central figure di film ini juga  sangat manusiawi. Dia yang emang aslinya cuek dan selfish disini nggak ujuk2 berubah jadi baik. Hiro bahkan sempat menggunakan Baymax untuk menghancurkan orang lain dan hampir melukai teman2nya, jika saja Camera dimata Baymax tidak menyimpan moment terakhir Tadashi yang menyiratkan harapan terbesar nya akan kegunaan teknologi. Itulah yang menyadarkan Hiro dan mencegahnya melewati batas.


Big Hero Six mungkin berbeda dari Guardians Of Galaxy yang menonjolkan teamwork building. Film ini lebih mengedepankan sisi friendship dan brotherhood nya yang humanis dan indah. Disney juga gak lupa menyisipkan valuable lesson tentang kehidupan dan sentuhan ‘family movie’nya yang heartwarming. Bakcground music dan OST nya juga kece-kece loh!! Marvel juga nggak ketinggalan menyelipkan ciri khas nya dengan kemunculan cameo Stan Lee di after credit scene. dan...gw juga nggak akan lupa buat download filmnya, disimpen di Harddisk, trus ditonton deh kalo sewaktu-waktu kangen mereka XD *Aelah, katanya mao move on?* wkwkwk
A must watch; 8.5 out of 10 stars!!!

2 komentar:

  1. Kyaaaa, makin greget pengen nonton!!! *tongkronginGanool*

    BalasHapus
  2. Kyahhh... ada reader semata wayanggg... wkwkkwwkk. *ngacunginpompombiarsemangat*
    cuma giniii cara nya biar aku bisa muv on dan gg bolak-balik nengok yutub.. hehee

    BalasHapus