.....Makin dewasa makin pesimis!!! :p
Saya kasih emot melet di belakangnya bukan berarti itu statement nggak serius yah. Justru sebaliknya, kalimat ini amat-sangat-super-duper serius!!! (terbukti dengan tiga tanda seru ini). Ok, daripada saya makin nglantur panjang lebar dengan urusan tanda baca ini, kita lanjut aja ke pernyataan-pernyataan serius berikutnya.
Kenapa saya membahas ini? Simply karena saya baru saja membaca keluhan seseorang (silahkan berspekulasi :p) tentang kebingungannya pada diri sendiri yang justru semakin pesimis seiring bertambahnya usia. Orang ini berusaha meyakinkan diri bahwa hidup belum berakhir, masih berusaha mengais puing-puing harapan untuk kembali membangun istana, tapi kenapa saya tulis disini? karena saya berharap kalau suatu saat dia membaca tulisan ini, dia akan tau bahwa dia nggak sendiri.
Saya yang mungkin kelihatannya selalu optimis memandang masa depan sebenarnya juga punya ketakutan yang sama. Saya selalu dibayangi hantu "jangan-jangan" yang kejam luar biasa. Jangan-jangan nanti gagal, jangan-jangan usaha saya ini sia-sia, jangan-jangan hal itu nggak semudah kelihatannya, bahkan dalam sebuah seminar ketika saya ingin mengajukan sanggahan pun saya berfikir jangan-jangan ucapan saya nantinya konyol dan malu-maluin. Saya punya buaanyakk sekali "jangan-jangan" yang harus diakui mengekang langkah saya untuk maju, dan sejujurnya saya tau persis hantu "jangan-jangan" ini adalah penjelmaan dari sikap pesimis saya atas segala sesuatu. Sungguh saya nggak seberani apalagi setangguh kelihatannya. Tapi life must go on kan? jadi saya pura-pura aja berani... dan perlahan menemukan kenyataan bahwa "terkadang" si jangan-jangan itu juga suka bohong. Hidup nggak semenakutkan kelihatannya...
Yang benar adalah... hidup itu kadang mudah, kadang susah. Kalo tiba giliran kita dikasih mudah ya bersyukur, kalo lagi dikasih susah ya bersyukur juga tapi "dengan porsi yang lebih besar", Insya Allah kesulitan itu datangnya satu paket dengan kemudahan. Yang anda perlu tau adalah, anda nggak perlu bingung ketika anda menemukan diri anda semakin pesimis setelah dewasa, karena anda dan saya nggak sendiri! saya rasa semua orang merasakannya. Simply karena perasaan seperti ini adalah salah satu 'ramuan' pendewasaan, pahit memang... tapi menyehatkan. Seseorang yang mulai dewasa akan menyadari realita dan mulai menemukan kenyataan bahwa hidup penuh dengan kekecewaan. Harapan berbanding terbalik dengan kenyataan?? sudah biasa! Karena itulah kita akan mulai pesimis dan mempertanyakan kemungkinan2 yang akan terjadi, lalu merasa takut.
Itu sebabnya saya berani bilang bahwa anda dan saya tidak sendiri! Semua orang dewasa pasti melewati fase ini, bohong kalo ngaku2 nggak pernah pesimis!! karena kalau optimis terus mah mungkin kebanyakan baca dongeng kali, ikutan hidup di negeri dongeng dimana happily ever after itu ada. Dan yang kayak gitu mah namanya anak bocah... sekalipun seseorang terlahir dalam kehidupan yang 'seolah-olah' perfect dimata orang banyak, dia pasti kenal dengan yang namanya kegagalan, kekecewaan dan masalah, karena itu artinya kita masih hidup. Nggak ada yang salah dengan rasa pesimis, toh kan dia datang tanpa diundang. Yang masalah adalah cara kita menghadapi perasaan seperti itu... Jangan lupa kita punya "Dia". Jangan kesampingkan "Dia" yang meniupkan semua rasa itu ke hati kita, karena "Dia" selalu ingin kita datang padanya untuk membuktikan diri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar